Yesus Yang Berbelas Kasih

  • Di dalam kehidupan kita saat ini, banyak kita jumpai orang-orang yang tersingkirkan, menderita dan sengsara. Hampir di semua sudut-sudut kota besar, kita jumpai orang-orang yang menderita, yaitu para pengemis, gelandangan, anak-anak kecil yang mengamen, membersihkan kaca mobil, memulung. Orang-orang seperti ini merupakan orang-orang yang perlu mendapatkan perhatian kita.
  • Dengan perhatian dan pertolongan dari kita, maka orang-orang tersebut merasa diperhatikan dan merasa ‘diorangkan’ oleh sesamanya.
  • Dalam Kitab Suci, secara gamblang dan banyak kita jumpai tentang sikap lain yang menunjukkan kualitas hidup Yesus, yaitu sikap belas kasih-Nya.
  • Sikap belas kasih ini menampakan sikap belas kasih Allah sendiri. Sikap belas kasih ini menempatkan diri Yesus pada posisi mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir.
  • Sikap belas kasih Yesus tidak netral, melainkan memihak yaitu memihak kepada kelompok yang tidak beruntung, kepada kelompok yang terpinggirkan dan disingkirkan.
  • Pada umumnya, ketika seseorang disakiti, ia akan membalasnya dengan kejahatan pula. Bahkan jika mungkin, pembalasannya dilakukan dengan lebih berat atau besar. Semangat “mata ganti mata” dan “gigi ganti gigi”, semangat balas dendam masih tetap dipraktikkan banyak orang.
  • Kata “belarasa” sebenarnya untuk menggantikan kata “agape” (yang terlalu asing), “kasih” (yang sudah kehilangan arti) dan “cinta” (yang artinya mendua). Secara harafiah, kata belarasa berarti ikut merasakan menderita atau merasa bersama.
  • Ciri-ciri khas orang kristriani adalah kasih (=belarasa). Salah satu kesulitan untuk melaksanakannya adalah karena belarasa sekaligus berkaitan dengan emosi dan tindakan kehendak. Membiasakan berbela rasa, berbelas kasih perlu dilakukan agar menjadi sebuah keutamaan.
  • Melalui sikap dan tindakan-Nya, Yesus ingin menyatakan cinta Allah kepada semua manusia tanpa terkecuali dan kita pun dipanggil untuk mengasihi tanpa terkecuali (baca Lukas 6:27-37).
  • Kasih Yesus sungguh menguatkan dan meneguhkan orang lain, sehingga pada akhirnya orang yang menderita merasa diselamatkan dan memuliakan Allah.
  • Tindakan Yesus yang menunjukkan sikap berbelas kasih yang lainnya tampak dalam perbuatan: (a) menyelamatkan wanita yang tertangkap basah berzinah (Yohanes 8:2-11). (b) menyembuhkan orang sakit kusta (Matius 8:1-4) (c) menyembuhkan orang buta (Matius 9:27-31) (d) membangkitkan anak tunggal seorang janda (Lukas 7:11-17), dan lain-lain.
  • Yesus melakukan semua perbuatan kasih itu bukan demi mencari pengikut yang banyak, bukan pula demi popularitas, namun semua itu dilakukan demi pembebasan orang yang dikasihi-Nya, demi kebahagiaan orang yang dikasihi-Nya.

Catatan penting buku guru agama katolik dan budi pekerti K13 kelas 7