Cara Hidup Murid Yesus

  • Manusia adalah makhluk sosial. Tidak seorang pun dapat hidup sendiri. Kehadiran orang lain mutlak diperlukan sehingga memungkinkan manusia dapat berkembang secara utuh. Karena manusia tidak dapat hidup sendiri, maka hidup dalam kebersamaan dengan orang lain merupakan kebutuhan dasar setiap orang.
  • Dalam kebersamaan dengan orang lain setiap orang dapat saling membantu, saling berbagi, saling menguatkan dan saling mengembangkan kepribadiannya. Hidup dalam kebersamaan dengan orang lain akan bertahan dan berkembang dengan baik kalau setiap orang saling menghargai, peduli satu sama lain, adanya sikap rela berkorban dan saling mengasihi.
  • Sebaliknya hidup dalam kebersamaa dengan orang lain akan hancur kalau setiap orang bersikap egois, mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan bersama, sikap kurang bertanggung jawab, kurangnya rasa memiliki persekutuan, kurang jujur satu sama lain.
  • Bagaimanakah cara hidup murid-murid Kristus? Dalam Kitab Suci, cara hidup murid Kristus dalam kehidupan bersama atau persekutuan dapat kita refleksikan dari kehidupan Jemaat Perdana, sebagaimana dikisahkan dalam Kis 4:32-37 dan Kis 2:41-47.
  • Dalam kehidupan mereka, tampak beberapa hal berikut:
    1) Pertama, Roh Kuduslah yang mempersatukan mereka dalam persekutuan murid-murid Kristus dalam persaudaraan sehati dan sejiwa, segala sesuatu adalah kepunyaan bersama dan mereka hidup dalam kasih karunia yang berkelimpahan, tidak ada dari mereka yang kekurangan.
    2) Kedua, setiap anggota persekutuan adalah sesama yang sederajat, tidak ada yang merasa lebih rendah dan lebih tinggi. Mereka hidup saling peduli dan saling memenuhi. Tidak ada pembedaan antara kaya dan miskin.
    3) Ketiga, adanya kepemimpinan yang mampu melayani dan mampu memberi kesaksian tentang kebangkitan Kristus di tengah-tengah mereka.
    4) Keempat, mereka bertekun dalam pengajaran para rasul, dan berkumpul di Bait Allah.
    5) Kelima, mereka secara bergilir mengadakan Perjamuan Kudus dan senantiasa bersuka cita dan tulus hati, sambil memuji Allah. 
  • Dengan dinamika hidup ini, Jemaat Perdana membangun kehidupan secara utuh dalam kerangka hidup sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus. Iman mereka tidak hanya berhenti dalam kehidupan peribadatan semata, melainkan juga bergerak dalam dinamika intelektual (dengan mendengarkan ajaran Para Rasul) dan dalam dinamika tindak kepedulian kepada sesam yang konkret. 
  • Dinamika hidup yang dikembangkan dalam kehidupan bersama Jemaat Perdana ternyata menjadi daya tarik bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Cara hidup yang demikian mampu menyentuh hati, mewarnai dan menggerakkan kehidupan orang-orang di sekitarnya, sehingga mereka disukai banyak orang. 
  • Melalui cara hidup mereka, persekutuan Jemaat Perdana justru tidak hanya menjadi komunitas yang eksklusif yang hanya bertumbuh untuk dirinya. Persekutuan Jemaat Perdana justru menjadi komunitas yang terbuka untuk setiap orang, sehingga tiap-tiap hari jumlah mereka semakin bertambah. 
  • Gambaran yang ideal tersebut dapat menjadi cermin bagi kehidupan Gereja sekarang, meskipun dalam bentuk yang berbeda, juga dapat menjadi cermin kelompok atau persekutuan yang kita miliki, sehingga mendorong kita terlibat secara aktif untuk mengembangkan komunitas dimana kita berada.

Catatan Buku Guru Kelas 8 SMP K13

Mau mendengar inspirasi renungan harian dengan pendekatan pribadi?
Kunjungi dan subscribe kanal YouTube Risalah Immanuel
Upload setiap hari jam 6 sore!