Aku di Tengah Keluarga

Pertanyaan Mendasar:

1. Apa itu Keluarga?

2. Apa peranku dalam keluarga?

3. Apa pengaruh keluarga bagi perkembanganku?

4. Apa nasihat Kitab Suci tentang Keluarga?

Pembahasan:

1. Apa itu Keluarga?

Kata keluarga berasal dari kata Sansekerta “Kaluwarga” yang berarti “anggota”. Jadi secara paling sederhana, keluarga dapat diartikan sebagai ‘sebuah kelompok yang terdiri dari anggota-anggota’. Namun, pengertian itu tentu mengundang tanya, “Siapakah yang menjadi anggota dalam kelompok keluarga itu?” Kamus Besar Bahasa Indonesia menjawabnya dengan mengartikan keluarga sebagai “ibu dan bapak beserta anak-anaknya.”

Keluarga adalah sebuah lingkungan yang terdiri dari orang-orang yang memiliki hubungan darah (orangtua dan anak-anak) atau hubungan berdasarkan hukum (suami-istri, keluarga angkat) yang berinteraksi satu sama lain, memiliki peran, hak dan tanggungjawab masing-masing. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang menjadikan seseorang tumbuh dan berkembang. Dari segi sosial dan kemasyarakatan, keluarga adalah organisasi atau unit terkecil dalam masyarakat.

Secara umum, keluarga dapat dibedakan menjadi dua:

a. Keluarga Inti/Batih (Nuclear Family) yang terdiri atas suami, istri, dan anak-anak.

b. Keluarga Luas/Besar (Extended Family) yang terdiri dari kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, dll.

2. Apa peranku dalam keluarga?

Masing-masing kebudayaan memiliki pola otoritas yang berbeda-beda. Di Indonesia, pada umumnya suku-suku yang ada (kecuali Minangkabau yang menganut Matriarkal), menganut sistem Patriarkal. Dalam sistim Patriarkal, otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah). Sementara itu, dalam sistim Matriarkal, otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu). Ada lagi pola otoritas yang berbeda dari keduanya yaitu sistim Equalitarian di mana pada sistim itu suami dan istri berbagi pengaruh secara seimbang. Kamu dapat melihat dan menyimpulkan sendiri, pola otoritas mana yang dianut oleh keluargamu.

Di Indonesia, pada umumnya peran masing-masing anggota keluarga dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Ayah, sebagai suami dari istri dan bapak bagi anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungan dimana dia hidup.

b. Ibu, sebagai istri dari suami dan ibu bagi anak-anaknya, mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai anggota masyarakat dari lingkungan dimana dia hidup. Di samping itu, ibu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

c. Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, maupun spiritual. Anak kerap juga dilihat sebagai pelengkap kebahagiaan dalam keluarga.

3. Apa pengaruh keluarga bagi perkembanganku?

Keluarga memiliki fungsi rekreatif (biologis), fungsi spiritual, fungsi edukatif (pendidikan), fungsi afektif (kasih sayang), fungsi sosial, fungsi protektif dan fungsi ekonomi.

Ketika menjalankan fungsi rekreatif (biologis), keluarga adalah tempat untuk melanjutkan keturunan.

Ketika menjalankan fungsi spiritual, keluarga adalah tempat untuk membangun kepekaan spiritual anggota-anggotanya seperti menganut agama tertentu, membangun kebiasaan doa, kontemplasi, berderma, dll.

Ketika menjalankan fungsi edukatif (pendidikan), keluarga adalah tempat memberikan pengetahuan-pengetahuan dasar, memotivasi untuk belajar, membangun cita-cita akademis dan memberikan teladan berperilaku.

Ketika menjalankan fungsi afektif (kasih sayang), keluarga adalah tempat memberikan kasih sayang, membangun kepekaan perasaan, menghargai perasaan, dan membangun kepercayaan diri.

Ketika menjalankan fungsi sosial, keluarga adalah tempat membangun kepekaan sosial, belajar berelasi, berkomunikasi, sopan-santun, tata-krama dan respek kepada orang lain.

Ketika menjalankan fungsi protektif, keluarga adalah tempat berlindung yang aman bagi setiap anggotanya.

Ketika menjalankan fungsi ekonomi, keluarga adalah organisasi yang giat mencari nafkah, bekerja keras, menabung, berinvestasi, membangun dasar-dasar hidup yang efisien dan ekonomis dan mengajarkan prinsip-prinsip ekonomi yang mendasar bagi keturunan selanjutnya.

aendydasaint.com