- Pentakosta adalah peristiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul.
- Melalui peristiwa Pentakosta, Gereja purba ingin mengungkapkan kepercayaannya, bahwa Roh Kudus datang dari Allah dan menggerakkan para rasul seperti angin yang kencang. Roh Kudus melepaskan lidah para rasul untuk mewartakan bahwa Yesus adalah Tuhan.
- Roh Kuduslah yang mengobarkan semangat para rasul sehingga mereka berani untuk mewartakan dengan semangat yang berapi-api, seperti nyala api. Roh Kuduslah yang mempersatukan umat dari berbagai bangsa. Kabar gembira ditujukan kepada semua bangsa, hal tersebut dilambangkan dengan peristiwa dimana para rasul berbicara dengan menggunakan bahasa-bahasa semua orang yang datang dari berbagai bangsa.
- Dengan demikian, berkat Roh Kudus, para rasul (setelah wafat Yesus) yang awalnya merasa takut dan tidak berani lagi untuk menampakkan diri di hadapan banyak orang, apalagi untuk mewartakan Yesus adalah Tuhan, kini mereka menjadi tidak takut lagi, menjadi berani untuk menunjukkan diri di hadapan orang banyak, bahkan berani mewartakan bahwa Yesus adalah Tuhan.
- Roh Kudus menyertai para Rasul dengan memberikan pendampingan, sehingga ketika mereka mewartakan Yesus adalah Tuhan dengan menggunakan satu bahasa, dapat dimengerti oleh berbagai bangsa.
- Peristiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul pada hari Pentakosta mengawali babak baru bagi kehidupan umat beriman yang percaya akan Yesus Kristus yang bangkit.
- Dalam Kisah Para Rasul 2: 47 diceritakan bahwa pada saat itu jumlah mereka bertambah kira-kira 3000 jiwa. Pengaruh Roh Kudus begitu besar bagi perkembangan dan cara hidup jemaat beriman.
- Dalam Kisah tersebut juga digambarkan tentang cara hidup jemaat perdana. Roh Kudus mempersatukan jemaat sehingga mereka selalu berkumpul, memecahkan roti dan berdoa, mereka bertekun dalam pengajaran para rasul, saling berbagi dan mereka disukai semua orang (Kis 2: 41- 47).
- Roh Kudus senantiasa mendampingi para rasul dalam menghadapi segala tantangan.
- Sampai sekarang pun Gereja masih terus menghadapi tantangan. Tantangan Gereja saat ini adalah tantangan arus modernisasi yang dengan mudah akan menggoyahkan iman umat.
- Dengan kekuatan Roh Kudus kita harus berani melawan tantangan tersebut. Roh Kudus senantiasa menjiwai setiap anggota Gereja, sehingga mereka memiliki semangat untuk berperan aktif dalam kehidupan beriman. Saling memperhatikan, saling berbagi, saling menguatkan.
- Roh Kudus juga mendampingi Gereja, sehingga Gereja sebagai persekutuan tetap hidup dan berkarya. Karya Gereja dapat dirasakan oleh jemaat hingga saat ini, misalnya pelayanan pendidikan melalui sekolah-sekolah, karya pewartaan melalui pengajaran-pengajaran (khotbah), karya liturgia seperti Perayaan Ekaristi dan ibadat, karya, dan sebagainya.
- Roh Kudus berkarya mendampingi setiap orang dan juga mendampingi gereja hingga saat ini. Pendampingan Roh Kudus tersebut dilakukan dengan memberikan beberapa karunia-Nya:
– Karunia kebijaksanaan adalah karunia untuk menilai dan mengatur segala sesuatu sesuai dengan norma ilahi dan dengan kewajaran yang memancar dari persatuan kasihnya dengan Tuhan.
– Karunia pengertian adalah karunia untuk memberikan pengertian dan pemahaman mendalam tentang kebenaran ilahi dalam iman, bukan sebagai pencerahan sementara, melainkan sebagai pencerahan yang tetap.
– Karunia nasihat adalah karunia untuk membangkitkan ketaatan dan pasrah diri pada nasihat Tuhan dalam segala tindakannya demi mencapai kekudusan dan keselamatan.
– Karunia pengenalan adalah karunia yang memampukan orang untuk menilai dengan benar dalam hal kebenaran iman sesuai dengan dasar dan prinsip-prinsip dari kebenaran yang telah dinyatakan.
– Karunia kesalehan adalah karunia yang memampukan orang untuk menghaturkan sembah sujud kepada Tuhan sebagai Bapa dan memampukan orang untuk berelasi dengan semua orang sebagai anak-anak bapa yang sama.
– Karunia takut akan Allah adalah karunia yang memampukan orang untuk menghindari dosa dan menghindari kelekatan pada barang duniawi lebih dari rasa cinta dan hormat pada Tuhan.
Dukung website ini dengan subscribe Channel YouTube Aendy Da Saint: