Doa Sumber Kekuatan Hidup

  • Di masyarakat terdapat kebiasaan berdoa, baik pribadi maupun kelompok. Ada yang berdoa sendiri dan ada pula yang dilakukan secara bersama-sama.
  • Pada umumnya, orang berdoa di tempat ibadah. Secara khusus, orang berdoa di rumah atau kamar pribadi. Tetapi ada pula orang yang melakukan doa di sawah, di perjalanan, di tempat kerja dan di mana saja.
  • Pada umumnya orang berdoa dengan maksud memohon berkat Tuhan, bersyukur atau memuji Tuhan.
  • Secara sederhana, orang memahami bahwa doa adalah berbicara dengan Allah. Dalam doa, kita mendengarkan dan menyampaikan keinginan-keinginan kita.
  • Doa merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan iman (kepercayaan), harapan, dan kasih. Sebagai ungkapan iman, harapan, dan kasih, doa dapat dilakukan baik secara pribadi maupun bersama.
  • Di samping sebagai ungkapan iman, harapan dan kasih, doa juga merupakan sumber kekuatan bagi kehidupan orang beriman. Melalui doa, iman kita menjadi semakin bertumbuh, meskipun kita harus menghadapi beratnya perjuangan hidup. Dengan berdoa, keyakinan pribadi seseorang dapat bertumbuh semakin kuat. Dan dengan keyakinan yang kuat, apa yang menjadi permohonan, harapan serta cita-cita yang diungkapkan di dalam doa, akan dapat kita raih.
  • Doa bersama, selain mengungkapkan iman dalam kebersamaan, juga memperteguh harapan bersama. Doa bersama dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi bersama yang menjembatani setiap hati, sehingga apa yang menjadi harapan serta permohonan bersama, dapat diperjuangkan secara bersama. Dan dalam hal inilah, Tuhan berkarya serta mengabulkan doa-doa bersama.
  • Doa sebagai ungkapan iman, harapan, kasih, sekaligus pasrah kepada Allah yang terindah adalah doa Yesus di Taman Getsemani.
  • Pada saat kritis menghadapi sengsara dan kematian-Nya, Yesus begitu pasrah, mencintai, dan berharap pada Bapa- Nya. Terungkaplah doa Yesus yang terindah: “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau kehendaki, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapibukanlah kehendak-Ku, tetapi kehendak-Mulah yang terjadi!” (Lukas 22:42).
  • Dengan doa-Nya, Yesus mengatakan kepasrahan-Nya kepada kehendak Bapa. Dengan doa itu pula, Yesus menyatakan cinta-Nya kepada Bapa. Kehendak Bapa selalu diutamakan-Nya. Dengan doa itu juga, Yesus menyatakan harapan-Nya kepada Bapa. Bapa tidak akan meninggalkan Dia.
  • Setelah perjamuan (terakhir), Yesus bersama para muridnya pergi ke kebun zaitun (Taman Getsemani), untuk berdoa. Dalam doa Yesus di Taman Getsemani, terungkap iman, harapan, dan kasih Yesus kepada Bapa-Nya. Di dalam doa itu Yesus mengungkapkan:
    1. Kepercayaan dan kepasrahan Yesus kepada Bapa-Nya. Di saat-saat susah pun Yesus masih percaya dan pasrah pada Bapa Allah.
    2. Pengharapaan Yesus kepada Bapa-Nya. Yesus yakin bahwa Bapa-Nya tidak akan menyia-nyiakan Dia.
    3. Kasih Yesus kepada Bapa-Nya. Yesus selalu mengutamakan kehendak Bapa-Nya. Kehendak-Nya sendiri Ia lupakan.
  • Doa berperan memberikan peneguhan. Terkabulnya doa tidak tergantung pada rumusan, tempat dan waktu, melainkan kehendak Allah. Dalam hal ini, doa-doa semua orang akan dikabulkan, jika sesuai dengan Allah sendiri.
  • Berjaga dan berdoa, memberikan kekuatan agar kita tidak jatuh ke dalam pencobaan. Artinya, doa dapat meneguhkan rencana, sikap dan perbuatan kita sesuai dengan kehendak Allah. Jika kita hidup sesuai dengan kehendak Allah, kita tidak akan jatuh ke dalam pencobaan.

Ringkasan Buku Guru Kelas 6 K13

Mau mendengarkan inspirasi renungan harian dengan pendekatan pribadi?
Kunjungi dan subscribe kanal YouTube Risalah Immanuel
Upload setiap hari jam 6 sore WITA!

 

Bertindak Menurut Hati Nurani

  • Dalam Kitab Kejadian, manusia disebut sebagai citra Allah, yang diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26). Kodrat manusia sebagai citra Allah, menegaskan bahwa manusia dianugerahi berbagai keistimewaan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Salah satunya adalah bahwa manusia memiliki kehendak dan kebebasan, yang disebut sebagai otonomi manusia.
  • Tanggung jawab atas kebebasan pribadi manusia (otonomi) tersebut ̧ dihayati melalui keputusan hati nurani atau suara hati. Jika kebebasan dihayati sebagai tanggung jawab, maka manusia memiliki kesadaran moral.
  • Hati nurani dapat diartikan secara luas dan secara sempit sebagai berikut:
    1).
    Hati nurani secara luas dapat diartikan sebagai keinsafan akan adanya kewajiban. Hati nurani merupakan kesadaran moral yang timbul dan tumbuh dalam hati manusia.
    2). Hati nurani secara sempit merupakan penerapan kesadaran moral dalam suatu situasi konkret, yang menilai suatu tindakan manusia atas baik buruknya. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru.
  • Selanjutnya, perlu disadari beberapa pembedaan menyangkut hati nurani itu, antara lain:
    1) Dari segi waktu
    Hati nurani dapat berperanan sebelum suatu tindakan dibuat. Biasanya, hati nurani akan menyuruh jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk. Hati nurani dapat berperan sesudah suatu tindakan dibuat. Ia “memuji” kalau perbuatan itu baik dan ia akan membuat kita gelisah atau menyesal jika perbuatan itu buruk.
    2) Dari segi benar-tidaknya
    Hati nurani benar, jika kata hati kita cocok dengan norma objektif. Hati nurani keliru, jika kata hati kita tidak cocok dengan norma objektif.
    3) Dari segi pasti-tidaknya
    Hati nurani yang pasti berarti secara moril dapat dipastikan bahwa hati nurani tidak keliru. Hati nurani yang bimbang berarti masih ada keragu-raguan.
  • Oleh karena itu, hati nurani perlu dibina. Pembinaan hati nurani dapat dilakukan antara lain dengan:
    1. mengikuti keputusan suara hati, bila sudah memberikan putusan yang jelas;
    2. membiasakan diri untuk menjalankan perbuatan-perbuatan baik;
    3. mengambil bagian dalam pembinaan-pembinaan rohani, rekoleksi, dan retret;
    4. memperluas pengetahuan dengan membaca surat kabar dan buku-buku yang baik, membaca dan merenungkan Kitab Suci;
    5. membiasakan diri untuk memeriksa hati, pikiran, dan perbuatan kita;
    6. mempertimbangkan dengan teliti nilai-nilai dalam kasus yang kompleks.

     

  • Suasana sulit, terjepit dan mengancam, memaksa Petrus menyangkal Yesus, bahkan hingga tiga kali. Ia terpaksa melakukan penyangkalan, dengan berbagai pertimbangan: demi keselamatan pribadi, demi nama baik, dan demi kepentingan diri sendiri.
  • Setelah Petrus menyangkal, Yesus menoleh dan memandang Petrus. Kisah ini menegaskan bahwa Tuhan menyuarakan kehendak-Nya di dalam hati setiap orang. Dalam lubuk hati setiap orang, hati nurani bekerja. Ia memberikan perintah untuk melakukan yang baik dan menghindari perbuatan jahat. Hati nurani juga menilai keputusan kita, keputusan itu baik atau jahat.
  • Santo Paulus sudah mengatakan kepada kita bahwa dalam diri kita ada dua hukum, yaitu hukum Allah dan hukum dosa. Kedua hukum itu saling bertentangan. Hukum Allah menuju kepada kebaikan, sedangkan hukum dosa menuju kepada kejahatan. Santo Paulus menyadari bahwa selalu ada pergulatan antara yang baik dan yang jahat dalam hati manusia (Roma 7:13-26).
  • Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes artikel 16, antara lain berkata: “Di dalam hati nuraninya manusia menemui suatu hukum yang mengikat untuk ditaati. Hukum yang berseru kepada manusia untuk menjauhkan yang jahat dan memanggil manusia untuk melakukan yang baik. Hukum yang ditaman dalam hati manusia oleh Allah sendiri.”
  • Petrus menyadari bahwa dirinya telah mengingkari hati nuraninya. Petrus menyadari bahwa tindakannya itu salah. Hati nuraninya menyalahkan. Ia menangis menyesali perbuatannya.
  • Hati nurani adalah kemampuan manusia untuk mengetahui yang benar dan yang baik. Kemampuan itu dapat menjadi lemah, keliru, tersesat, dan tak berfungsi secara benar. Oleh karena itu, hati nurani harus dibina. Cara-cara untuk membina hati nurani, antara lain:
    1) Mengikuti hati nurani dalam segala hal
    Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan suara hatinya, maka hati nuraninya akan semakin terang, tepat, dan berwibawa. Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati, keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat; dipercaya olehorang lain, karena memiliki hati yang murni dan mesra dengan Allah. “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan memandang Allah” (Matius 5:8).
    2) Mencari keterangan pada sumber yang baik
    Membaca Kitab Suci, Bacaan rohani, film, dan buku-buku yang bermutu. Bertanya kepada orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman. Ikut dalam kegiatan rohani, seperti rekoleksi, retret dan kegiatan pendampingan iman lainnya.
    3) Koreksi diri atau introspeksi
    Koreksi atas diri sangat penting untuk dapat selalu mengarahkan hidup
    kita.

    Ringkasan Buku Guru Kelas 6 SD K13

    Mau mendengarkan inspirasi renungan harian dengan pendekatan pribadi?
    Kunjungi dan subscribe kanal YouTube Risalah Immanuel
    Upload setiap hari jam 6 sore WITA!

Gereja Mewartakan Kerajaan Allah

  • Inti Pewartaan Yesus adalah membangun Kerajaan Allah. “Waktunya telah genap, Kerajaan Allah sudah dekat” (Markus 1:15).
  • Kerajaan Allah adalah suasana dan saat dimana Allah datang dan memerintah sebagai Raja.
  • Pewartaan Kerajaan Allah, adalah pewartaan mengenai kerahiman dan kepedulian Allah untuk menyelamatkan manusia. Suasana kedekatan, keakraban dan kesetiakawanan Allah dengan manusia itulah yang hendak dibangun oleh Yesus melalui karya pewartaan-Nya.
  • Pewartaan Kerajaan Allah akan semakin dipahami melalui pengajaran Yesus, yang menggunakan banyak perumpamaan, mukjizat serta seluruh hidup-Nya.
  • Di dalam doa yang diajarkan-Nya, Yesus menyapa Allah sebagai Bapa; Ia mengucapkan sabda bahagia, Ia dekat dengan orang-orang berdosa, miskin dan tak berdaya. Semuanya dilakukan oleh Yesus, agar para murid memahami arti Kerajaan Allah sebagai pokok pewartaan-Nya.
  • Jika dikatakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, hal itu memberikan gambaran bahwa suasana Allah yang memerintah sebagai raja telah mulai terwujud, sekaligus memerlukan proses untuk menggenapinya. Dalam hal ini, Yesus memanggil para murid-Nya, untuk membantu karya-Nya menjalankan tugas perutusan. Hal itu dilanjutkan oleh Gereja sebagai kumpulan umat beriman, sebagai penerus para murid pertama, yang dibangun oleh Yesus sebagai tempat persemaian bagi terwujudnya Kerajaan Allah. Gereja turut serta di dalam karya atau misi Kristus, yaitu mewartakan Kerajaan Allah.
  • Keikutsertaan Gereja di dalam mewartakan Kerajaan Allah tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada tugas Kristus sendiri sebagai Imam, Nabi, dan Raja.
  • Partisipasi dalam karya Kristus sebagai Nabi, dijalankan Gereja dengan mengajar dan kesaksian.
  • Karya Imamat dilaksanakan melalui pengudusan, yaitu kegiatan liturgis dan sakramental.
  • Sedangkan karya Rajawi, dijalankan oleh Gereja melalui upaya untuk membentuk komunitas di dalam persekutuan dan pelayanan.
  • Itulah sebabnya, Gereja terpanggil untuk menyuarakan nilai-nilai Kerajaan Allah, baik cinta kasih, persaudaraan, keadilan, pertobatan serta pengampunan. Melalui berbagai kegiatan serta gerakan itulah, gereja mewartakan Kerajaan Allah, yaitu turut serta di dalam Karya dan Misi Kristus.
  • Tugas perutusan utama yang diemban Yesus di dunia ini, adalah membangun suasana yang bahagia, penuh sukacita dan kegembiraan. Suasana inilah yang menjadi suasana Kerajaan Allah, yang diwartakan dan diperjuangkan oleh Yesus.
  • Suasana bahagia dan sukacita Kerajaan Allah tersebut ditujukan bagi: orang yang miskin di hadapan Allah, orang yang berdukacita, orang yang lemah lembut, orang yang lapar dan haus akan kebenaran, orang yang murah hatinya, orang yang suci hatinya, orang yang membawa damai, orang yang dicela dan dianiaya, orang yang kepadanya difitnahkan segala yang jahat, dan orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran.
  • Perbuatan baik yang dilakukan oleh orang-orang tersebut di atas, akan menjadi terang yang bercahaya. Dan dari terang itulah, nama Allah dimuliakan. Memuliakan nama Allah, artinya memandang dan memuji Allah yang bertahta sebagai Raja. Dalam hal ini, Kerajaan Allah adalah suasana bahagia bagi orang-orang yang dengan segala perbuatan baik, memuliakan nama Tuhan dan memandang Tuhan sebagai Raja.
  • Tugas Yesus adalah menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang, membebaskan orang-orang yang tertindas, dan penglihatan bagi orang-orang buta.
  • Tugas Yesus menyembuhkan orang-orang sakit, diteruskan oleh Gereja dengan berusaha melayani mereka yang sakit dengan mendirikan balai pengobatan dan rumah sakit.
  • Tugas Yesus membantu orang-orang buta, bisu dan tuli, diteruskan oleh Gereja dengan membangun sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan.

Ringkasan Buku Guru K13

Mau mendengarkan inspirasi renungan harian dengan pendekatan pribadi?
Kunjungi dan subscribe kanal YouTube Risalah Immanuel?
Upload setiap hari jam 6 sore WITA!

 

Nabi Elia Mengajak Umat Kembali Percaya pada Allah – Ringkasan

  • Pada setiap zaman dan tempat serta situasi tertentu yang terjadi banyak masalah, biasanya muncul orang-orang yang berani bicara jujur dan benar mengenai masalah itu.
  • Dalam sejarah bangsa Israel, orang-orang yang menyuarakan kebenaran itu disebut nabi. Para nabi berbicara atas nama Tuhan.
  • Nabi itu adalah penyambung lidah Allah untuk menyampaikan kebenaran.
  • Kehendak Allah yang disuarakan para nabi biasanya sesuai dengan situasi yang ada pada saat itu. Ketika umat Israel mengalami kesusahan, nabi menyampaikan penghiburan, ketika umat berputus asa nabi memberikan pengharapan. Ketika umat meninggalkan Allah dan melakukan penyembahan berhala, nabi mengingatkan bahwa kalau umat tidak bertobat Allah akan menghukum, dan sebagainya.
  • Pada saat Raja Ahab memerintah atas Israel, terjadilah penyembahan berhala. Hal itu terjadi karena istri Raja Ahab, yaitu Izebel, berhasil membujuk sang raja untuk menyembah berhala. Banyak rakyat yang akhirnya terpengaruh untuk ikut menyembah berhala.
  • Atas perintah Tuhan, saat dikejar Raja Ahab, Nabi Elia diminta tinggal di tepi sungai Kerit dan Tuhan telah memerintahkan burung-burung gagak untuk memberi makan padanya. Ketika sungai mengering, nabi Elia diminta pergi dan tinggal di di Sarfat, Tuhan telah memerintahkan seorang janda untuk memberi makan Nabi Elia.
  • Allah mengutus Nabi Elia untuk menyadarkan bangsa Israel yang menyembah berhala itu. Dia menegur Raja Ahab yang menyembah berhala dan memperingatkan raja dan rakyatnya bahwa Allah akan menghukum mereka dengan tidak menurunkan hujan selama tiga tahun jika mereka tetap menyembah berhala.
  • Di hadapan bangsa Israel, Nabi Elia membuktikan kepalsuan  dewa Baal dan membuktikan kemuliaan dan keperkasaan Allah. Di atas gunung Karmel, Nabi Elia berhadapan dengan nabi-nabi palsu Baal untuk membuktikan siapa yang benar. Mereka memutuskan, doa siapapun yang dikabulkan, dialah yang benar dan menang. Nabi-nabi palsu Baal diberikan kesempatan untuk lebih dahulu berdoa dan memanggil-manggil yang mereka sembah untuk mendengarkan mereka dan menerima persembahan mereka. Setelah sekian lamanya, tak ada yang terjadi, bahkan hingga mereka kelelahan. Setelah itu, giliran Nabi Elia yang berdoa. Dan, Allah segera mendengar doanya dengan menyambar persembahan itu dengan api dari langit!
  • Bangsa Israel melihat sendiri apa yang dilakukan nabi Elia. Setelah kejadian itu mereka sadar bahwa yang mereka lakukan selama ini adalah salah dan dosa. Akhirnya mereka berbalik kepada Allah dan bertobat.
  • Setan dalam situasi sekarang dapat berupa bermacam-macam, misalnya uang, kekuasaan, kesenangan, dan sebagainya. Kalau orang hanya mengejar uang tanpa memperhatikan hal-hal lain ia sudah menyembah setan. Kalau orang hanya mengejar kuasa dan menghalalkan segala cara ia sudah menyembah setan. Kalau orang hanya mencari kesenangan diri sendiri tanpa berpikir akibatnya bagi orang lain ia sudah menyembah setan. Semua itu akan membuat hidupnya tidak tenang, relasi dengan orang lain tidak baik, orang akan menderita.
  • Menyembah Allah berarti menolak pemujaan kecuali pada Tuhan. Uang, kuasa, dan kesenangan adalah sarana bukan tujuan. Uang, kuasa, dan kesenangan perlu diarahkan bagi kesejahteraan bersama sebagaimana dikehendaki Tuhan.

Ringkasan Buku Guru Kelas 6 K13

Aku Warga Dunia – Ringkasan

  • Menjadi warga dunia berarti menyadari akan keadaan dan perannya bahwa orang bertempat tinggal di bumi dalam kebersamaan dengan orang seluruh bumi yang saling mempengaruhi.
  • Dengan perkembangan teknologi dan informasi bumi sekarang ini bagaikan sebuah desa. Hal-hal yang terjadi di sudut-sudut dunia, berkat teknologi informasi dapat segera diketahui oleh orang-orang yang tinggal di sudut-sudut dunia yang lain. Peristiwa Tsunami Aceh tahun 2006 dapat segera diketahui dan menyebar di seluruh dunia; dan karena itu perhatian dunia segera tertuju ke masyarakat Aceh khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
  • Gejolak ekonomi di suatu negara tidak hanya akan berakibat pada negera tersebut. Berkat berbagai hubungan ekonomis timbal balik gejolak ekonomi satu negara akan berpengaruh terhadap negara lain.
  • Lagu pop di suatu negara dapat dengan mudah menyebar ke dan digemari oleh masyarakat dunia.
  • Sekarang ini, hampir tidak ada satu negarapun dapat lepas dari hubungan dan pengaruh negara-negara yang lain. Kerusakan lingkungan di satu bagian bumi, misalnya kutub, akan berpengaruh terhadap iklim seluruh bumi.
  • Tindakan-tindakan kita akan berpengaruh sekaligus dipengaruhi oleh anggota masyarakat atau bangsa lain. Perang atau damai yang terjadi pada hubungan antar suatu bangsa akan berdampak pada masyarakat dunia.
  • Tuhan menghendaki agar manusia mengolah dan menghuni bumi ini dengan lestari dan damai.
  • Setiap orang dapat terlibat dalam hal itu, yakni dengan terlibat langsung menjadi anggota organisasi-organisasi dunia seperti organisasi kesehatan dunia, pecinta lingkungan, palang merah, dan sebagainya.
  • Perhimpunan bangsa-bangsa dibentuk untuk saling membantu mengatasi masalah bangsa masing-masing, juga mengatasi masalah bersama. Sebagaimana masyarakat ASEAN dan perhimpunan bangsa-bangsa yang lain, setiap warga dunia juga perlu bekerja sama untuk mengatasi persoalan yang ada.
  • Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang dalam bahasa Inggris disingkat (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di wilayah Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan di Bangkok, Thailand pada Tanggal 8 Agustus 1967. Organisasi ASEAN didirikan oleh negara-negara: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Tujuan dari pendirian perhimpunan negara-negara Asia Tenggara itu ialah:
  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
  2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
  3. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, dan teknik. 
  4. Memelihara kerjasama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada.
  5. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.
    Sekarang ASEAN sudah meliputi, Brunai, Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Laos.
  • Keterlibatan sebagai warga dunia dapat dilakukan dengan cara tidak langsung yakni mencintai dan merawat lingkungan, membantu warga dunia yang lain yang mengalami berbagai bencana: kekeringan, kelaparan, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya. 
  • Dengan mencintai dan merawat lingkungan kita sudah mencintai dan merawat bumi. Dengan membantu warga negara lain kita menempatkan diri sebagai sesama warga bumi. Dengan menjadi relawan untuk berbagai kegiatan dunia, kita sudah menunjukkan bahwa kita adalah warga dunia.
  • Hubungan gereja dan warga di seluruh dunia ini sangat erat. Hal itu dapat kita lihat dalam dokumen Konsili Vatikan II yaitu dalam Gaudium et Spes artikel 1 khususnya yang digambarkan dengan kalimat: “kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga”. Hubungan erat itu teristimewa dengan mereka yang menderita, sebagaimana digambarkan pada kalimat yang sama. Kalau bumi dan warga bumi menderita, Gereja juga ikut menderita. Kalau bumi dan warga bumi bergembira, Gereja juga ikut bergembira.

Ringkasan Buku Guru Kelas 6 K13.

Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara – Ringkasan

  • Setiap negara didirikan dengan tujuan tertentu. Negara Indonesia, sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945, didirikan dengan tujuan: “ ….. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat ….”
  • Tujuan negara Indonesia tersebut selanjutnya diperinci lagi dalam pasal dan ayat dalam batang tubuh UUD 1945 antara lain dalam pasal 27-34.
  • Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang. Pajak digunakan oleh negara untuk mewujudkan tujuan negara, antara lain mewujudkan kesejahteraan umum. Kesejahteraan yang dimaksud ialah hak warga negara. Membayar pajak merupakan salah satu kewajiban warga negara.
  • Negara membangun jalan, jaringan listrik, gedung sekolah, karena jalan, listrik, dan gedung sekolah merupakan prasarana umum. Dengan jalan, pergerakan manusia, barang, dan lain-lain menjadi lancar. Dengan listrik pabrik, peralatan rumah tangga, kantor, dan kendaraan umum dapat digerakkan. Dengan prasarana gedung sekolah dan prasarana yang lain kewajiban negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dilaksanakan. Jalan, jaringan listrik, dan gedung sekolah merupakan salah satu perwujudan kesejahteraan umum, yang menjadi hak warga negara.
  • Kewajiban-kewajiban warga negara Indonesia, selain membayar pajak, antara lain: menjunjung hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat 2), wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (Pasal 27:3), wajib menghormati hak azasi orang lain (Pasal 28B), wajib membayar pajak (pasal 23A), dan lain-lain.
  • Contoh dari pelaksanaan kewajiban-kewajiban tersebut, antara lain: tidak memaksa orang lain mengikuti kemauan kita, membayar pajak bumi dan bangunan, membayar pajak penghasilan, membayar pajak penjualan, mengikuti kegiatan wajib militer, dan lain-lain.
  • Hak-hak warga negara, antara lain: mendapat perlindungan hukum, berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan, berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, berhak atas pendidikan, berhak atas kehidupan yang layak, dan lain-lain.
  • Negara terselenggara dan mencapai tujuannya berkat partisipasi para warganya. Partisipasi warga negara itu diatur dalam bentuk kewajiban sebagai warga negara. Jika warga negara sungguh menepati apa yang menjadi kewajibannya dan penyelanggara negara melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku niscaya tujuan negara tersebut akan tercapai, yakni rakyat yang bermartabat, adil dan makmur.
  • Yesus, sebagai warga negara menganjurkan membayar pajak, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (Matius 22:21).
  • Bukan hanya menganjurkan Yesus pun membayar pajak. “Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kau pancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku, dan bagimu juga” (Matius, 17:27).
  • Gereja Indonesia menyatakan dengan tegas bahwa umat Katolik di Indonesia adalah seratus persen warga negara Indonesia dan seratus persen Katolik.
  • Sebagai umat Katolik sebaiknyalah meneladan Yesus dan mengikuti ajakan Gereja Indonesia untuk menaati apa yang menjadi kewajiban-kewajiban warga negara Indonesia dengan itu seluruh rakyat Indonesia akan mendapatkan apa yang menjadi haknya.

Ringkasan Buku Guru Kelas 6 K13

 

Aku Bangga dan Bersyukur atas Keanekaragaman dan Kesatuan Bangsa Indonesia – Ringkasan

  • Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beranekaragam. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan bahasa dan adat-istiadat masing-masing yang ribuan jumlahnya.
  • Warisan dunia UNESCO memiliki 981 situs dengan rincian 759 warisan budaya, 193 warisan alam dan 29 campuran antara warisan budaya dan alam (karya budaya bukan benda). Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbangkan 13 warisan yang ditetapkan UNESCO, yang terdiri dari 4 warisan alam, yaitu:
    – Taman Nasional Ujung Kulon di Banten
    – Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur,
    – Taman Nasional Lorentz di Papua
    – Warisan Hutan Hujan Tropis di Sumatra, khususnya di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
    4 warisan cagar budaya, yaitu:
    – Candi Borobudur (1991)
    – Candi Prambanan (1991)
    – Situs Prasejarah Sangiran (1996)
    – dan lanskap budaya Provinsi Bali, sistem Subak sebagai perwujudan Filosofi Tri Hita Karana (2012).
    5 warisan karya budaya bukan benda, yaitu:
    – Wayang sebagai masterpiece of the oral and intangible heritage tahun 2003,
    – Batik sebagai masterpiece of the oral and intangible heritage tahun 2009,
    – Angklung sebagai masterpiece of the oral and intangible heritage tahun 2010,
    – Tari Saman sebagai masterpiece of the oral and intangible heritage tahun 2011 dan
    – Noken sebagai masterpiece of the oral and intangible heritage tahun 2012.
  • Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia perlu mengangkat rasa bangga dan syukur atas semua itu. Kebanggaan dan syukur itu perlu diwujudkan dalam bentuk melestarikan dan mengembangkan berbagai kekayaan budaya daerah, bahasa, adat-istiadat dan sebagainya. 
  • Contoh budaya daerah di Indonesia:
    1) Tari saman dari Aceh
    2) Tari kecak dari bali
    3) Lagu ampar-ampar pisang dari Kalimantan
    4) Lagu Manuk Dadali dari Sunda
    5) Subak sistem pengairan di Bali
    6) Musik Angklung dari Jawa Barat
  • Keanekaragaman yang ada pada semua suku bangsa itu disatukan sebagai bangsa Indonesia. Hal ini telah dinyatakan secara tegas dalam sumpah pemuda, yakni :
    – bertanah air satu, tanah air Indonesia,
    – berbangsa yang satu bangsa Indonesia,
    – dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia
  • Merefleksikan pengalaman keberagaman dan kesatuan itu, maka para pendiri bangsa ini menggunakan semboyan dalam lambang Negara Pancasila yakni “Bhineka Tunggal Ika”. 
  • “Bhineka Tunggal Ika” berasal dari Bahasa Sanskerta yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Istilah tersebut terdapat pada Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, yang berbunyi “Jinatwa kalawan siwatatwa tunggal, tan hana dharma mangrwa, bhineka Tunggal Ika”.
  • Kesadaran akan kesatuan itu juga telah dikukuhkan dalam dasar Negara Pancasila serta Undang-Undang Dasar tahun 1945. Kesadaran akan kesatuan sebagai bangsa ini perlu sampai pada senasib dan sepenanggungan yang secara positif dimaknai dalam sila ke 5 Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Kebhinekaan dan kesatuan Indonesia seperti diakui oleh pendiri bangsa Indonesia ialah mukjizat Allah. Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika adalah karya Agung Tuhan: ribuan pulau, ratusan suku bangsa dan bahasa daerah, dengan beraneka ragam adat istiadat, dapat bersatu sebagai Indonesia, adalah karya agung Tuhan. Maka pantaslah kalau kita warga Indonesia memuji dan meluhurkan bersyukur kepada Tuhan.
  • Dari Alkitab, kita dapat belajar bersyukur dari Daud yang mengungkapkan rasa syukurnya atas penyertaan Tuhan dalam Mazmur 145:1-15. Daud mengajak bangsa Israel memuji dan mengagungkan Tuhan karena berbagai pekerjaan besar yang telah dilakukan, misalnya:
    – Membawa bangsa Israel keluar dari tanah mesir
    – Membimbing bangsa Israel ke tanah terjanji
    – Memberi makan setiap hari
    – Memberi rahmat kepada setiap makhluk ciptaan-Nya
  • Sebagai bentuk rasa syukur dan bangga atas Indonesia yang memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” tersebut, maka kita perlu berjuang untuk melestarikan keanekaragaman dalam kesatuan Indonesia. 

Ringkasan Buku Guru Kelas 6 K13

Aku adalah Warga Negara Indonesia – Ringkasan

  • Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang telah disahkan dengan undang-undang menjadi warga negara Indoesia. Hal ini termuat dalam pasal 26 UUD 1945.
  • Sebagai Warga Negara, kita mempunyai hak dan kewajiban. Hak adalah sesuatu yang harus kita dapatkan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus kita lakukan. Antara hak dan kewajiban harus dijalankan secara sama dan seimbang. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945.
  • Hak sebagai warga negara contohnya hak untuk hidup layak, mendapat pekerjaan, menyampaikan pendapat, memperoleh perlindungan hukum, bebas memilih dan memeluk agama, mendapatkan pendidikan dan pengajaran dan membela negara.
  • Kewajiban sebagai Warga Negara contohnya wajib mentaati peraturan yang berlaku dimana pun, ikut membela negara, menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
  • Hak dan kewajiban sebagai warga negara adalah sama baik laki-laki maupun perempuan sebab mereka diciptakan Allah sebagai makhluk yang sama mulianya.
  • Tuhan Yesus lahir sebagai orang Yahudi. Ia selalu menjalankan hak dan kewajibannya dengan baik. Ia selalu pergi ke Yerusalem setiap Paskah, taat pada Hukum Taurat, dan membayar pajak pada Kaisar.
  • Tuhan Yesus sangat mencintai bangsaNya. Ia selalu mengajak bangsa-Nya agar bertobat. Ia juga menangisi Yerusalem ketika karena Ia tahu nasib kota itu, yaitu kelak dihancurkan oleh tentara Romawi.
  • Kita dipanggil dan diutus untuk menjadi warga Gereja dan warga negara yang baik.

Dikutip dengan penyesuaian dari Buku Rangkuman & Latihan soal Pelajaran Agama Katolik SD Kelas 4-6 oleh Yulita Susi Astuti, S Ag.

Aku adalah Warga Dunia – Ringkasan

  • Kita adalah warga dunia. Kepentingan umum yang mencakup seluruh dunia menjadi tanggungjawab semua negara di dunia. Maka dalam penanganannya dibutuhkan kerjasama semua negara di dunia.
  • Contoh-contoh permasalahan umum yang menyangkut semua negara yaitu: kelaparan, penyakit, terorisme
  • Kita selalu membutuhkan kerjasama dengan negara lain dalam beberapa segi yaitu:
    a. Segi Ekonomi
    Kita membutuhkan barang-barang dari luar negeri contohnya kendaraan, alat komunikasi, dll. Kita juga menjual hasil-hasil negeri kita sendiri contohnya produk kerajinan tangan, mebel, dll.
    b. Segi Budaya
    Kita senang menerima lagu-lagu, tarian, cerita dari negara lain. Kita juga bangga dapat memperkenalkan berbagai hasil budaya dan kesenian bangsa kita.
    c. Segi Keamanan
    Kita memerlukan kerjasama dengan negara lain dalam menangani teroris, penjahat perdagangan orang dan diplomasi untuk menghindari perang
    d. Segi Sosial
    Kita membutuhkan bantuan dari negara lain jika ditimpa bencana alam atau penyakit. Kita juga membantu negara lain yang mungkin belum terlalu sejahtera.
  • Kita harus bersyukur kepada Allah karena kita telah diciptakan secitra dengan Allah dan sebagai makhluk yang paling mulia yang saling bekerjasama menyempurnakan karya penciptaan Allah hingga kita pantas disebut sebagai anak-anak Allah.

Dikutip dengan penyesuaian dari Buku Rangkuman & Latihan soal Pelajaran Agama Katolik SD Kelas 4-6 oleh Yulita Susi Astuti, S Ag.

Keindahan Nusantara – Ringkasan

  • Negeri Indonesia adalah negeri yang terkenal dengan keindahan alamnya
  • Contoh keindahan alam Indonesia yang patut kita syukuri dan banggakan adalah:
    a. “Negeri di Atas Awan” di Kampung Lolai, Toraja Utara
    b. Danau-danau yang indah: Danau Labuan Cermin – Kalimantan Timur, Danau Toba -Sumatera Utara, Danau Sentani – Papua, Danau Maninjau – Sumatera Barat,  Danau Kumbolo – Jawa Timur, Danau Segara Anak – NTB, Danau Poso – Sulawesi Tengah, Danau Kelimutu – NTT, Danau Singkarak – Sumatera Barat.
    c. Pantai-pantai yang indah: Pantai Nihiwatu – Sumba, Pantai Pink – Pulau Komodo, Pantai Ora -Maluku Tengah, dll.
    d. Fauna yang langka: Komodo di Pulau Komodo, Anoa di Sulawesi Tenggara, Badak di Jawa Barat, Burung Cendrwasih di Papua, dll.
    e. Peninggalan sejarah yang beraneka ragam seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dll.
    f. Keragaman bahasa, pesta adat, lagu daerah, pakaian adat, dll.
  • Segala keindahan itu adalah ciptaan Tuhan. Itu adalah pemberian, karunia Tuhan untuk bangsa Indonesia. Kita patut mensyukurinya dengan ucapan syukur kepada Tuhan dan dengan turut serta menjaga kelestariannya.

Dikutip dengan penyesuaian dari Buku Rangkuman & Latihan soal Pelajaran Agama Katolik SD Kelas 4-6 oleh Yulita Susi Astuti, S Ag.